Puisi - Mendekatlah
Puisi - Mendekatlah - Hallo sahabat Breaking News, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Puisi - Mendekatlah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel puisi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Puisi - Mendekatlah
link : Puisi - Mendekatlah
Mendekatlah
Karya: Ajaz elmazry
Sebelum banjir datang
Air-air banyak dikuras, di buang, diminum pada siang bolong di bulan puasa.
Sebelum longsor datang
Tanah-tanah digali ilegal, dirampas, ditumpuki sampah, ditebang pohonnya
Sebelum sawah tandus dan gersang
Hutan-hutan dibakar, penghijauan dilarang, cangkul dan clurit dipensiunkan, bibit-bibit sayur dibiarkan mati.
Sebelum asap polusi menjadi-jadi
Rumah-rumah digusur, pemakaman dipindahkan, gedung-gedung menjulang langit dibangun, mesin-mesin dinyalakan
Sebelum bumi dan langit murka
Manusia sudah lebih dulu serakah,
Kepalanya sombong
Tangan-tangannya tamak
Kaki-kakinya bejat
Bicaranya tak berprikemanusiaan
Mendekatlah
Atau peristiwa ini semakin merajalela.
Tanjung, 09 Mei 2020
*penulis adalah mahasiswa akhir IAIN Madura sekaligus Santri Darul Ulum Prongpong
Anda sekarang membaca artikel Puisi - Mendekatlah dengan alamat link https://gpbn1.blogspot.com/2020/05/puisi-mendekatlah.html
Judul : Puisi - Mendekatlah
link : Puisi - Mendekatlah
Puisi - Mendekatlah
Mendekatlah
Karya: Ajaz elmazry
Sebelum banjir datang
Air-air banyak dikuras, di buang, diminum pada siang bolong di bulan puasa.
Sebelum longsor datang
Tanah-tanah digali ilegal, dirampas, ditumpuki sampah, ditebang pohonnya
Sebelum sawah tandus dan gersang
Hutan-hutan dibakar, penghijauan dilarang, cangkul dan clurit dipensiunkan, bibit-bibit sayur dibiarkan mati.
Sebelum asap polusi menjadi-jadi
Rumah-rumah digusur, pemakaman dipindahkan, gedung-gedung menjulang langit dibangun, mesin-mesin dinyalakan
Sebelum bumi dan langit murka
Manusia sudah lebih dulu serakah,
Kepalanya sombong
Tangan-tangannya tamak
Kaki-kakinya bejat
Bicaranya tak berprikemanusiaan
Mendekatlah
Atau peristiwa ini semakin merajalela.
Tanjung, 09 Mei 2020
*penulis adalah mahasiswa akhir IAIN Madura sekaligus Santri Darul Ulum Prongpong
Demikianlah Artikel Puisi - Mendekatlah
Sekianlah artikel Puisi - Mendekatlah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Puisi - Mendekatlah dengan alamat link https://gpbn1.blogspot.com/2020/05/puisi-mendekatlah.html
Posting Komentar untuk "Puisi - Mendekatlah"