Puisi - belum sempat berpelukan
Puisi - belum sempat berpelukan - Hallo sahabat Breaking News, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Puisi - belum sempat berpelukan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel puisi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Puisi - belum sempat berpelukan
link : Puisi - belum sempat berpelukan
Belum sempat berpelukan
(Penyesalan di akhir Ramadan)
Karya: ajaz elmazry*
Engkau bulan yang dirindukan kehadirannya
Engkau bulan yang dalamnya mengalir berkah-berkah Tuhan
Engkau bulan menjadi waktu diturunkannya kalam Tuhan
Engkau bulan yang memiliki malam bak seribu bulan
Engkau bulan dengan sejuta keutaman serta pengampunan
Engkaulah Ramadan
Aku adalah penduduk bumi
Aku kemarin yang mengucapkan marhaban ya Ramadan
Tapi yang aku tunggu bisa boncengan dengan tunangan di hari lebaran
Aku yang sering mencari takjil dari pada menyelami makna-makna firman Tuhan
Aku yang suka belanja di toko, nongkrong di trotoar, jalan-jalan dengan si doi
Sedang tempat-tempat peribadatan berlangsung menunaikan rakaat-rakaat sunnahmu
Aku yang katanya bahagia dengan kedatangamu
Ternyata aku hanya ingin makan kurma gratis dan promosi jabatan saat reuni di gelar
Kini engkau akan pergi
Berputar sebagaimana cara kerja waktu
Sedang aku belum sempat berpelukan denganmu
Belum jua panjatkan do'a-do'a suci
Dosa serta khilaf masih menyelimuti hati dan jiwaku
Sombong angkuh masih menguasai kepalaku
Aku adalah makhluk bumi
Telah menyia-nyiakanmu yang kesekian kali
Tambaksari, 23 Mei 2020
*lahir di Sumenep. besar dari keringat hasil tani
Anda sekarang membaca artikel Puisi - belum sempat berpelukan dengan alamat link https://gpbn1.blogspot.com/2020/05/puisi-belum-sempat-berpelukan.html
Judul : Puisi - belum sempat berpelukan
link : Puisi - belum sempat berpelukan
Puisi - belum sempat berpelukan
Belum sempat berpelukan
(Penyesalan di akhir Ramadan)
Karya: ajaz elmazry*
Engkau bulan yang dirindukan kehadirannya
Engkau bulan yang dalamnya mengalir berkah-berkah Tuhan
Engkau bulan menjadi waktu diturunkannya kalam Tuhan
Engkau bulan yang memiliki malam bak seribu bulan
Engkau bulan dengan sejuta keutaman serta pengampunan
Engkaulah Ramadan
Aku adalah penduduk bumi
Aku kemarin yang mengucapkan marhaban ya Ramadan
Tapi yang aku tunggu bisa boncengan dengan tunangan di hari lebaran
Aku yang sering mencari takjil dari pada menyelami makna-makna firman Tuhan
Aku yang suka belanja di toko, nongkrong di trotoar, jalan-jalan dengan si doi
Sedang tempat-tempat peribadatan berlangsung menunaikan rakaat-rakaat sunnahmu
Aku yang katanya bahagia dengan kedatangamu
Ternyata aku hanya ingin makan kurma gratis dan promosi jabatan saat reuni di gelar
Kini engkau akan pergi
Berputar sebagaimana cara kerja waktu
Sedang aku belum sempat berpelukan denganmu
Belum jua panjatkan do'a-do'a suci
Dosa serta khilaf masih menyelimuti hati dan jiwaku
Sombong angkuh masih menguasai kepalaku
Aku adalah makhluk bumi
Telah menyia-nyiakanmu yang kesekian kali
Tambaksari, 23 Mei 2020
*lahir di Sumenep. besar dari keringat hasil tani
Demikianlah Artikel Puisi - belum sempat berpelukan
Sekianlah artikel Puisi - belum sempat berpelukan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Puisi - belum sempat berpelukan dengan alamat link https://gpbn1.blogspot.com/2020/05/puisi-belum-sempat-berpelukan.html
Posting Komentar untuk "Puisi - belum sempat berpelukan"